header

Hari Raya Idul Adha Para Millennials – Survey Report

Idul Adha merupakan hari raya umat Muslim yang mengajarkan pada kita tentang makna ikhlas dan kesediaan untuk berbagi. Hari raya Idul Adha atau yang dikenal pula sebagai Idul Qurban menjadi kewajiban bagi setiap umat Muslim, khususnya bagi mereka yang memiliki kemampuan secara finansial untuk membeli dan menyembelih hewan kurban. JAKPAT melakukan survey kepada 761 responden di rentang usia Millennials (20-35 tahun) tentang rencana berkurban mereka tahun ini.

Millennials merupakan segmen yang menarik untuk dipahami secara mendalam. Karakter Millennials yang lekat dengan media digital, globalisasi, dan arus informasi yang melimpah menjadikan Millennials memiliki keunikan tersendiri dibandingkan segmen usia lainnya. Kami mengirimkan survey kepada 761 responden di rentang usia Millennials di seluruh Indonesia dengan komposisi demografis sebagaimana disampaikan dalam infografis berikut.

1

Catatan menarik tentang survei ini berkaitan dengan motivasi berkurban dan/atau tidak berkurbannya para Millennials yang berpartisipasi dalam survei ini. Alasan ekonomi agaknya menjadi motif kuat yang melatarbelakangi keputusan responden untuk berkorban atau tidak. Sementara itu, libur Idul Adha yang bertepatan dengan momentum long weekend agaknya menjadi kesempatan yang dimanfaatkan oleh sebagian responden dalam survei ini untuk berlibur.

2

Dari seluruh responden yang merayakan Idul Adha, presentase responden yang akan berkurban memang relatif kecil. Hanya sekitar 150 responden yang mengaku akan berkurban tahun ini. Menariknya, kecenderungan untuk berkurban lebih banyak ditemukan pada segmen usia 20-25 tahun dibandingkan dengan rentang usia lain yang lebih dewasa.

3

Sebanyak 41% responden dalam survei ini mengaku akan berkurban dengan membeli hewan sapi. Sesuai dengan ketentuan agama, seekor sapi kurban dapat dikorbankan oleh tujuh orang. Kami bertanya kepada 62 responden yang akan berkurban sapi tentang companionship mereka dalam berkurban. Menariknya, lembaga penyelenggara kurban (contoh: Dompet Dhuafa dan Global Qurban) cenderung lebih populer di kalangan responden usia 25-29 tahun.

4

Berkaitan dengan biaya berkurban yang dikeluarkan oleh responden, mayoritas responden mengaku mengeluarkan sekitar 2 juta hingga 4 juta rupiah untuk membeli sapi kurban. Meskipun demikian, terdapat pula sebagian responden yang bahkan menghabiskan lebih dari 8 juta rupiah untuk membeli sapi kurban.

5

Sementara itu, 59% responden dalam survei ini mengaku akan berkurban kambing pada Idul Adha tahun ini. Dari sekitar 88 responden yang akan berkurban kambing tersebut mayoritas mengeluarkan sekitar Rp 1,7 juta hingga Rp 2,7 juta untuk membeli kambing kurban. Secara umum, tidak terdapat perbedaan pengeluaran yang signifikan untuk membeli hewan kurban dari setiap segmen usia.

6

Berkaitan dengan pembelian hewan kurban, perbedaan kecenderungan jawaban antara responden berusia 20-25 tahun dan 26-35 tahun nampak pada aspek ini. Bagi responden dengan segmen usia 20-25 tahun, hewan kurban mereka mayoritas dibelikan oleh orang tua. Sementara itu, bagi responden dengan segmen usia 26-35 tahun cenderung membeli sendiri hewan kurban tersebut.

7

Pada aspek pemilihan hewan kurban, perbedaan kecenderungan jawaban nampak antara responden laki-laki dan perempuan. Peran orang lain dalam memilihkan hewan kurban bagi responden perempuan nampak lebih signifikan dibandingkan responden laki-laki. Mayoritas responden laki-laki cenderung memilih sendiri hewan kurbannya. Sebaliknya, mayoritas responden perempuan cenderung dipilihkan antara lain oleh orang tua, lembaga penyelenggara kurban, tetangga, dan pasangan.

8

Cara responden mengolah daging kurban relatif beragam meskipun sebagian besar dari mereka berencana akan memberikan jatah daging kurbannya kepada orang lain. Adapun terkait alasan berkurban, dua alasan muncul sebagai motivasi utama responden. Pertama, kesadaran responden untuk menunaikan kurban sebagai kewajiban agama. Kedua, kemampuan finansial responden untuk membeli dan menyembelih hewan kurban.

9

Lebih lanjut, kami menelusuri alasan dari 589 responden dalam survei ini yang mengaku tidak akan berkurban dalam Idul Adha tahun ini. Kendala finansial rupanya menjadi alasan utama mereka tidak melaksanakan ibadah kurban.

10

Terlepas dari rencana responden dalam survei ini untuk berkurban atau tidak berkurban, kami menanyakan rencana liburan mereka pada libur Idul Adha yang bertepatan dengan momen long weekend. Dari seluruh responden yang berpartisipasi dalam survei ini hanya 37% yang memiliki rencana bepergian. Adapun destinasi bepergian responden di rentang usia 20-25 tahun cenderung berpusat pada lokasi-lokasi di dalam kota, sementara responden di rentang usia 26-30 tahun cenderung berpusat pada lokasi di luar kota.

11

Untuk hasil survey yang lebih rinci, anda bisa mengunduh hasil survey kami dalam 2 format xls dan pdf di button bawah ini. Laporan hasil survey JAKPAT terdiri dari 3 bagian yaitu 1) Profil responden 2) Tabulasi silang (Crosstabulation) untuk masing-masing pertanyaan 3) data mentah. Profil responden menunjukkan profil demografis (jenis kelamin, usia, lokasi/domisili, pengeluaran per bulan). Dengan tabulasi silang (Cross tabulation) anda dapat menjelaskan perbedaan preferensi segmen demografis dalam terhadap masing-masing pertanyaan.

 Unduh PDF disini:

pdf-icon

Anda siap untuk survey?BUTTON CREATE

atau hubungi kami untuk mendapatkan Sales Quote atau informasi lebih lanjut +622745015293

GET A SALES

2 thoughts on “Hari Raya Idul Adha Para Millennials – Survey Report

    1. JakPat

      Hi kak, untuk redeem airtime/pulsa akan kami restock perhari, jika sudah tersedia kami infokan di twitter dan FB jakpat ya :)

      Terimakasih :)

      Reply

Tinggalkan Balasan ke Luqie Loekman Batalkan balasan

Alamat surel Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Anda dapat menggunakan tag dan atribut HTML: <a href="" title=""> <abbr title=""> <acronym title=""> <b> <blockquote cite=""> <cite> <code> <del datetime=""> <em> <i> <q cite=""> <strike> <strong>