Hai-hai JAKPATERS! Gimana h+1 setelah Pilpres? Seru banget ya kayanya semua merayakan pesta demokrasi di Indonesia dengan meriah, ada kabar di luar negri peserta pencoblos sampai meningkat 2-3x lipat, di dalam negeri juga, banyak sekali foto-foto TPS yang kreatif tersebar dimana-mana, dan juga yang paling seru adalah hasil Quick Count yang masih hangat diperdebatkan. Tapi JAKPAT gak akan membahas Quick Count Pilpres kemarin ya. JAKPAT hanya akan share hasil dari Jajak Pendapat terakhir mengenai pengawasan dan suasana pencoblosan Pilpres di TPS masing-masing!
Dari hasil Jajak Pendapat kami kurang lebih 3-4 jam, didapat 103 Responden, 5 Jawaban error, sehingga total 98 Responden. Dari 98 Responden 82% menyatakan mencoblos Pilpres 9 Juli 2014 dan 17% tidak mencoblos. Maka dari 17% yang tidak mencoblos tidak lanjut ke pertanyaan berikutnya.
Dari 82% responden yang menyatakan mencoblos di Pilpres 9 Juli 2014, kami tanyakan kembali apakah mencoblos di Pilpres periode sebelumnya. Dan hasilnya tertera dibawah ini, 67% menyatakan mencoblos di Pilpres sebelumnya dan 33% tidak mencoblos. Ada peningkatan yang baik bahwa 33% pengguna yang di Pilpres sebelumnya golput, di Pilpres 9 Juli kali ini ikut berpartisipasi mencoblos
Kemudian pertanyaan berikutnya , JAKPAT meminta para pencoblos menandai apabila ada peristiwa-peristiwa terkait kecurangan maupun keunikkan yang terjadi ketika berada di TPS. Hasilnya adalah seperti dibawah ini:
85.54% menyatakan bahwa tidak ada peristiwa kecurangan maupun keanehan yang terjadi di lapangan , sisanya menyatakan ada mulai dari serangan fajar, dan sebagainya.
Dengan keterbatasan JAKPAT, inilah hasil apa adanya yang bisa dibagi saat ini :), semoga dengan menambahnya responden JAKPAT dari seluruh Indonesia maka JAKPAT akan semakin bisa memberikan prediksi yang tajam bagi anda! Maka dari itu, yuk share JAKPAT ke teman , sodara, keluarga dan siapapun ajak untuk menyuarakan pendapat disini
Yg penting adil aja
Siapapun yang akan menjadi presiden,tunjukkan hasil kerjamu…
Kalo menurut saya ya pemimpin yg sesungguhnya adalah pemimpin yang bisa menerima kekalahannya
Bukan mencari kesalahan org lain sprt yg dilakukan bapak p